Jumat, 17 Oktober 2014

Efek Urbanisasi Terhadap Kehidupan Masyarakat Perkotaan



        Urbanisasi adalah kegiatan pindahnya penduduk desa ke kota. Urbanisasi tidak selalu memberikan dampak positif maupun negatif. Contoh nyata misalnya wilayah ibukota. Ibukota memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang pindah ke ibukota mengadu nasib disana. Padahal jika tidak memiliki cukup bekal, kehidupan di ibukota akan menjadi sangat sulit dan keras.
      Efek pertama misalnya kepadatan penduduk. Penduduk ibukota sudah banyak. Penduduk-penduduk tersebut juga memiliki keluarga dan angka kelahiran terus bertambah.  Kemudian ditambah para pendatang, akhirnya wilayah ibukota bertambah padat.

Efek kedua misalnya pengangguran. Wilayah ibukota sendiri mempunyai orang-orang yang belum mendapat pekerjaan, ditambah lagi pendatang yang akhirnya menambah jumlah pengangguran di ibukota. Hal ini dikarenakan kepadatan penduduk tidak sebanding dengan lahan pekerjaan.

Efek ketiga misalnya tingkat kejahatan. Akibat dari pengangguran tidak jarang orang melakukan hal-hal nekat yang melanggar aturan agama dan hukum. Seperti mencuri, merampok, dsb. Akhirnya masyarakat kota merasa tidak aman.

Efek keempat misalnya banjir. Para pendatang yang tidak memiliki sanak saudara di ibukota biasanya pada akhirnya membangun pemukiman liar di pinggiran kali/sungai akhirnya menyebabkan daya tampung air berkurang lalu masyarakat perkotaan mengalami musibah banjir. Selain banjir, air bersih juga berkurang karena hal tersebut.

Tapi tidak semua berdampak negatif. Dampak positif didapatkan misalnya jika pendatang mempunyai skill yang bisa diandalkan yang akan membantu masyarakat perkotaan. Misalnya tukang bangunan dari desa datang ke kota dan menggunakan kemampuannya. Ia bekerja sama dengan orang-orang pintar membangun gedung-gedung tinggi di perkotaan. Dan ada hal positif lain yang mungkin tidak disadari atau tidak di pandang oleh masyarakat kota. Karena kecenderungan manusia yang melihat hal negatif dan melupakan sisi positifnya.

Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Perkembangan Mental Individu



Keluarga merupakan satuan kelompok kecil dalam masyarakat. Keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan mental seorang individu. Dari  sejak kecil setiap individu ditanamkan nilai-nilai kehidupan sosial. Namun, tidak jarang keluarga kehilangan fungsinya sehingga ada individu yang kehilangan arah atau kehilangan pijakan. Dukungan sosial keluarga bisa dikatakan lebih penting daripada dukungan sosial dari luar sana. Dukungan sosial keluarga yang bersifat positif membangun mental yang positif pula bagi seorang individu.

Banyak dari individu-individu yang tidak mendapatkan dukungan sosial dari dalam keluarga yang akhirnya memiliki citra buruk dan mental yang cenderung selalu berpikiran negatif. Ketika pikiran negatif datang, maka seringkali timbullah hal-hal negatif yang dilakukan individu tersebut untuk menutupi kekurangannya.

Misalnya pada seorang individu yang memiliki kekurangan dalam hal segi ekonomi yang seringkali menjadikan kekurangan itu sebagai alasan untuk merasa minder dihadapan orang lain. Pada keadaan seperti itu keluargalah yang seringkali berada di samping indvidu tersebut dan memberikan dukungan sosial berupa motivasi dan nasehat sehingga individu tersebut dapat menghadapi persoalannya dan tidak menjadikan kekurangannya menjadi suatu hal yang harus disesali.