1.
Pengertian
Kewirausahaan dan Pentingnya Ilmu Kewirausahaan
Kewirausahaan
pertama kali digunakan pada tahu 1755 oleh Cantillon dalam “Essai sur la nature du commerce” yaitu
sebutan bagi para pedagang yang membeli baran di daerah-daerah dan kemudian
menjualnya dengan harga tidak pasti. Berikut ini beberapa definisi wirausaha
menurut beberapa ahli.
a.
Schumpeter (1934)
Wirausaha adalah
seorang inovator yang mengimplementasikan peubahan-perubahan di dalam pasar
melalui kombinasi-kombinasi baru.
b.
Kirzner (1973)
Kewirausahaan
merupakan proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Wirausaha mengenali dan bertindak sesuai dengan peluang pasar.
c.
Steinhoff dan
Burgess (1993)
Wirausaha adalah
pengusaha. Pengusaha merupakan orang yang mengambil resiko keuangan, material,
dan sumber daya manusia dengan cara baru untuk menciptakan sebuah konsep bisnis
baru atau peluang dalam sebuah perusahaan.
d.
Knight (2002)
Wirausaha
mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan dasar. Wirausaha diharapkan
dapat menjalankan fungsi-fungsi manajerial seperti menyusun perencanaan,
membuat struktur organsisai, memberikan dampak pengarahan, dan melakukan
pengawasan.
e.
Zimmerer dan
Scarborough (2005)
Wirausaha adalah
orang atau individu yang melakukan proses penciptaan bisnis baru dengan
menghadapi resiko-resiko dan ketidakpastian yang bertujuan untuk memperoleh
keuntungan dan pertumbuhan bisnisnya melalui identifikasi peluang signifikan
dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan.
f.
Dubrin (2010)
Wirausaha adalah
orang yang mendirikan dan menjalankan usaha inovatif.
Berdasarkan
pengertian-pengertian dari para ahli maka dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan
adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berprilaku inovatif.
Wirausaha adalah orang yang memiliki keberanian untuk mengambil resiko dalam
ketidak pastian dengan cara menggabungkan sumber daya yang ada sehingga dapat
menghasilkan nilai yang lebih besar dari sebelumnya serta memiliki ide inovatif
sebagai peluang bisnis yang belum ada menjadi ada.
Ilmu
kewirausahaan tentunya memiliki nilai manfaat. Berikut ini manfaat mempelajari
ilmu kewirausahaan.
a.
Berguna untuk
masa depan.
b.
Meningkatkan
motivasi berwirausaha yang tinggi.
c.
Informasi untuk
membuat usaha.
d.
Memanfaatkan
potensi yang ada dan melakukan perubahan.
e.
Membudidayakan
semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan dikalangan masyarakat
yang mampu, handal, dan unggul.
2.
Motivasi
melakukan wirausaha
Seseorang yang
ingin berwirausaha tentunya memiliki motivasi tersendiri. Menurut saya beberapa
hal yang dapat dijadikan motivasi adalah:
a.
Memiliki
keinginan membuka usaha sendiri.
b.
Memiliki modal
yang cukup untuk berwirausaha.
c.
Bosan menjadi
karyawan.
d.
Kesulitan
mencari lapangan pekerjaan.
e.
Ingin membuka
lapangan pekerjaan untuk orang lain.
f.
Ingin menjadi “boss” untuk diri sendiri dan usahanya.
g.
Tertarik ingin
melakukan perubahan atau berinovasi.
3.
Hambatan menjadi
wirausahawan
Menjadi seorang
wirausahawan tentunya tidak mudah, setidaknya seorang wirausahawan pernah
mengalami hambatan-hambatan dalam proses menjalaninya. Berikut ini hambatan
atau kendala yang biasa dialami oleh wirausahawan.
a.
Sumber daya
manusia.
Seorang
wirausahawan membutuhkan tim kerja dan spesialisi untuk mengembangkan
perusahaannya sehingga investasi pada sumber daya manusia tentunya diperlukan.
b.
Pengembangan
produk.
Seorang
wirausahawan tentunya harus menentukan bisnis yang akan ditekuninya. Kegagalan
seorang wirausahawan kebanyakan terjadi karena membuat produk yang tidak
dibutuhkan oleh masyarakat, oleh karena itu buatlah produk yang sifatnya
dibutuhkan oleh masyarakat.
c.
Memetakan
kompetisi.
Seorang
wirausahawan tentunya memiliki pesaing, maka sangat disarankan untukmelakukan
analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dan terus mengawasi
pesaing-pesaing yang ada bila kompetisi terus terjadi.
d.
Permintaan.
Seorang
wirausahawan harus menentukan siapa yang menjadi prioritas atas produk yang
dijual dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik pelanggan.
e.
Penentuan harga.
Seorang
wirausahawan biasanya kesulitan menentukan harga. Harag yang ditentukan
sifatnya harus dapat berubah menyesuaikan situai perekonomian atau berinovasi
dengan menciptakan produk baru dengan harga yang terjangkau.
f.
Siklus
penjualan.
Seorang
wirausahawan harus memperhatikan siklus penjualan produknya dan lamanya produk
bertahan di pasaran dengan terus berinovasi mengeluarkan produk-produk baru.
g.
Perencanaan
modal.
Seorang
wirausahaan harus membuat rencana modal dan target dengan harapan para
wirausahawan dapat terus memutarkan modalnya untuk mengembangkan usahanya.
h.
Eksekusi.
Eksekusi produk
merupakan hal tersulit . Seorang wirausahawan harus taat pada jadwal yang telah
ditentukan serta produk harus terbukti dibutuhkan dan orang yang menjadi
sasarannya dapat menggunakannya.
4.
Peluang yang
dapat dibangun di lingkungan sekitar rumah saya adalah membuka usaha jasa pembuatan
strimin. Alasan saya adalah karena usaha strimin ini belum ada di sekitar
lingkungan saya. Strimin yang sudah jadi dapat dibingkai dan kemudian
dipasarkan dengan nilai jual yang cukup tinggi. Ibu-ibu di sekitar tempat
tinggal saya rata-rata tidak bekerja dan sehari-hari hanya menjadi ibu rumah
tangga, sehingga ibu-ibu ini dapat menjadi sumber daya manusia. Membuat strimin
juga mengasah kreatifitas dan keterampilan, serta diperlukan kesabaran dan
keuletan dalam membuatnya. Membuat strimin tidak membosankan dan dapat mengisi
waktu luang para ibu-ibu dekat rumah saya sekaligus menambah pendapatan dari
hasil penjualan strimin.
Sumber:
Kurniati, Edi Dwi.
2015. Kewirausahaan Industri. Yogyakarta: CV Budi Utama.
https://learntogreen.wordpress.com/2013/06/13/manfaat-mempelajari-kewirausahaan/
http://m.news.viva.co.id/news/read/328528-8-kendala-dan-solusinya-memulai-usaha