Sabtu, 11 Januari 2014

Softskill : Tulisan 3

Kasus yang berkaitan denghan penderitaan dan akibat kegelisahan

TKI Disekap dan Dianiaya Majikan di Hong Kong
Sabtu, 24/08/2013 16:02 WIB

Hong Kong - Seorang pembantu rumah tangga asal Indonesia menjadi korban penganiayaan majikan di Hong Kong. PRT ini diikat di kursi dan ditinggal berlibur selama 5 hari, tanpa diberi makan dan minum.
Atas tindakan keji ini, pasangan suami-istri yang merupakan majikan PRT ini diadili oleh pengadilan setempat. Pasangan bernama Tai Chi-wai (42) dan Catherine Au (41) ini menjalani sidang perdana mereka di pengadilan setempat pada Jumat (23/8).
Keduanya dijerat dakwaan penganiayaan yang berujung melukai orang lain. Pasangan ini juga dijerat dakwaan penyekapan, penyerangan dan 6 dakwaan melukai orang lain. Demikian seperti diberitakan South China Morning Post dan dilansir AFP, Sabtu (24/8/2013).
Kedua terdakwa membantah seluruh dakwaan. Namun dalam persidangan diungkapkan bahwa keduanya kerap mengikat si PRT setiap kali mereka pergi keluar rumah atau pergi tidur. Bahkan si majikan perempuan, Au pernah menggunakan pisau pemotong kertas untuk melukai tangan dan perut si PRT.
Tidak hanya itu, kepada si PRT juga pernah dibenturkan pada keran air. Kemudian si PRT juga pernah dipukuli dengan rantai sepeda dan sepatu. Yang lebih parah lagi, kedua terdakwa menempelkan setrika pada lengan dan wajah si PRT hingga hangus.
Perbuatan keji ini dilakukan terhadap PRT bernama Kartika Puspitasari ini selama beberapa kali selama 2 tahun dia bekerja pada majikannya tersebut. Hingga akhirnya, Kartika berhasil kabur pada Oktober 2012 lalu.
Saat itu, Kartika tengah menjalani hukuman karena memakan ayam dan sepotong kue dari dalam kulkas majikannya. Hal ini dilakukan Kartika setelah dia dibiarkan kelaparan selama dua hari. Si majikan menamparnya 3 kali dan kemudian menyekapnya di dalam kamar mandi.
Kartika berhasil melepas ikatan pada dirinya dan berlari ke jalanan mencari bantuan. Dia dibawa ke kantor KJRI dan kasus ini pun diproses secara hukum. Persidangan selanjutnya akan digelar pada Senin (26/8) mendatang.


Astutik Gantung Diri karena Asmanya tak Kunjung Sembuh

Kamis, 21 November 2013 11:23 WIB
TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO - Astutik (45) warga Desa Gebangan, Kecamatan Kapongan, ditemukan tewas gantung diri karena diduga penyakit asma yang selama ini dideritanya tidak kunjung sembuh.
Peristiwa mengenaskan tersebut, terjadi pada Rabu (20/11/2013). Korban ditemukan tewas gantung diri di dalam kamarnya, oleh seorang kerabat yang hendak berwudu.
Mengetahui tubuh korban sudah kaku, keluarganya langsung berteriak meminta pertolongan. Sedangkan warga yang lain melaporkan ke kepolisian setempat.
Menurut informasi yang dihimpun Surya, sebelum ditemukan gantung diri, korban sering mengeluh kepada tetangganya karena penyakit yang dideritanya selama bertahun-tahun itu tidak kunjung sembuh.
Meski korban telah melakukan berbagai upaya melakukan pengobatan, baik secara medis maupun non medis, penyakitnya terus bertambah parah. Alhasil, korban diduga mengalami putus asa dan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
"Petugas sudah ke TKP dan mengamankan barang bukti tali tampar yang digunakan korban untuk mengakhiri hidupnya itu," kata Kapolsek Kapongan Ajun Komisaris Wahyudi.
Menurutnya, petugas tidak menemukan adanya indikasi penganiayaan saat melakukan olah TKP, kuat dugaan korban murni nekat mengakhiri hidupnya gantung diri. Dugaan sementara, korban gantung diri karena putus ada dengan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh.  Meski demikian kita masih menunggu hasil otopsi," katanya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar