Sabtu, 04 April 2015

Hukum Kekayaan Industri


Hak kekayaan industri (industrial property right) adalah hak atas kepemilikan aset industri. Istilah dalam hak kekayaan industri diantaranya :
  • paten (patent)
  • model rancan bangun (utility models)
  • desain industri (industrial design)
  • merek dagang (trade merk)
  • nama dagang (trade names)
  • rangkaian elektronika terpadu (integrated circuits)
  •  indication of source or appellation of origin
  •  trade secret
  • service mark
  • unfair competition protection
  • new varirities of plants protection


Contoh Kasus:
Kasus 1:
Perusahaan teknologi besar, Apple inc meminta pengadilan tinggi AS untuk menyidang ulang kasus dugaan pelanggaran dua hak paten yang dilakukan oleh Samsung, Selasa (27/05/2014). Pada awal bulan, juri pengadilan di California telah memerintahkan perusahaan yang didirikan oleh Lee Byung-chul pada 1938 untuk membayar ganti rugi sebesar US$119 juta kepada Apple.
Namun, Apple menilai nilai tersebut jauh lebih kecil dari nilai yang mereka minta, yakni sebesar US$2,2 miliar. Bulan lalu, Apple menuduh Samsung mencuri lima hak paten aplikasinya, salah satunya fitur "slide to unlock" atau gerakan jari di layar untuk membuka kunci ponsel dan mengaktifkan kembali ponsel.
Selain meminta sidang ulang, Apple meminta pengadilan melarang Samsung memakai aplikasi paten Apple yang dinyatakan telah dilanggar perusahan elektornik asal Korea Selatan itu. Selama sidang digelar, Apple menyebut Samsung secara sistematis meniru fitur-fitur perangkat lunak yang menjalankan iPhone, iPad, dan iPod. Tuduhan ini dibantah Samsung yang menyatakan justru Apple yang meniru teknologi mereka. Akhirnya, pengadilan memutuskan Apple juga melanggar hak paten Samsung dan meminta perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs untuk membayar gantu rugi sebesar US$158.000. (BBC)

Kasus 2:
Microsoft akan mengganti nama layanan penyimpanan awan (cloud) miliknya -- SkyDrive -- terkait kasus pelanggaran hak merek dagang. Pengadilan Inggris memutuskan nama Sky telah melanggar merek dagang yang dimiliki oleh BSkyB. British Sky Broadcasting (BSkyB) Group telah memenangkan kasus perseteruan hak merek dagang dengan Microsoft. Sebelumnya BSkyB komplain bahwa produk SkyDrive milik Microsoft dapat menyebabkan kebingungan publik dengan layanan broadband Sky milik mereka. Hakim pengadilan Inggris akhirnya mengabulkannya.
Keputusan itu mengakibatkan Microsoft harus mempertimbangkan pemakaian branding yang lain. Pada kasus ini, Microsoft memutuskan untuk tidak mengajukan banding atas keputusan tersebut. Raksasa software asal Redmond itu memilih untuk mengubah nama SkyDrive. Namun belum diketahui nama apa yang akan dipakai Microsoft. Beruntung BSkyB masih membolehkan Microsoft untuk terus menggunakan nama merek Sky untuk jangka waktu tertentu untuk memudahkan Microsoft transisi ke nama baru.
"Kami sangat senang sudah mencapai titik kesepakatan setelah Microsoft setuju untuk tidak mengajukan banding atas pelanggaran merek dagang terkait layanan SkyDrive-nya," kata perwakilan Sky kepada Pocket-lint yang dikutip Jumat (2/8/2013). Ini adalah kedua kalinya Microsoft terpaksa harus mengubah atau berhenti menggunakan nama merek dagang tertentu. Sebelumnya Microsoft diharuskan menggganti nama 'Metro' untuk desain tile pada Windows 8 dan Windows Phone karena ditentang oleh perusahaan Jerman Metro AG dan berpotensi tersangkut hukum. Microsoft akhirnya mengubah nama itu sebelum kasus sampai ke pengadilan.

Kasus 3:
Setelah diguncang dengan berita hengkangnya beberapa orang petinggi di level managemennya, Zinga kini kembali membuat berita dengan mengajukan gugatan hukum kepada mantan karyawannya atas tuduhan membocorkan data-data berharga perusahaan yang menyangkut laporan keseluruhan penjualan yang bersifat sensitif. Dalam gugatan yang dimasukkan kepada pengadilan tinggi San Fransisco tersebut, Zinga menuduh mantan karyawannya tersebut atas kasus pembocoran rahasia dagang serta pelanggaran terhadap kontrak tertulis yang telah disepakati.
Gugatan ini muncul berkaitan dengan hengkangnya general manager CityVille, salah satu lini game buatan Zinga, bernama Patmore yang memutuskan berpindah ke perusahaan game pesaing Kixeye. Dalam rincian gugatan yang dimasukkan ke pengadilan, Zinga menuduh Patmore mengumpulkan 760 dokumen rahasia dari komputer kerja miliknya serta mem-backup-nya secara online pada hari terakhir sebelum ia pergi dari perusahaan.
Zinga lebih lanjut mengatakan bahwa dokumen yang diambil Patmore memegang peranan sangat penting dalam memberikan informasi yang sangat berharga kepada pesaing mengenai mekanisme inti game, teknik monetisasi, penerapan beserta pijakan pasar yang sangat berguna untuk memenangkan persaingan dengan Zinga. Sementara itu, jurubicara Kixeye mengomentari langkah yang diambil oleh Zinga tersebut dengan menyatakan:
“Kixeye tidak terlibat dengan gugatan yang diajukan oleh Zinga. Sayang sekali, gugatan tersebut nampaknya merupakan strategi Zinga untuk mempertahankan karyawannya: Menuntut mantan karyawannya untuk menakut-nakuti karyawan lain agar tidak berpindah. Zinga jelas-jelas telah kehilangan akal demi mempertahankan karyawannya supaya tetap tinggal. ”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar