Hak cipta adalah hak
eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi
pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Undang-undang Hak Cipta
(UUHC) pertama kali diatur dalam undang-undang No.6 Tahun 1982 tentang Hak
Cipta, kemudian diubah dengan undang-undang No.12 Tahun 1997. Tahun 2002, UUHC
kembali mengalami perubahan dan diatur dalam undang-undang No.19 Tahun 2002.
Batasan tentang apa saja
yang dilindungi sebagai hak cipta, dijelaskan pada rumusan pasal 12
Undang-Undang Hak Cipta (UUHC) Indonesia yaitu sebagai berikut.
1. Ayat 1
Dalam
Undang-Undang ini ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan,
seni, dan sastra yang mencakup:
a. Buku,
program komputer, pamflet, susuan perwajahan (lay out), karya tulis yang
diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain.
b. Ceramah,
kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu.
c.
Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan
pendidikan dan ilmu pengetahuan.
d. Lagu
atau musik dengan atau tanpa teks.
e.
Drama atau drama musikal, tari, koreografi,
pewayangan, dan pantomim.
f.
Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni
lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan
seni terapan.
g. Arsitektur.
h. Peta.
i.
Seni batik.
j.
Fotografi.
k. Sinematografi.
l.
Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai,
database, dan karya lainnya dari hasil pengalih wujudan.
2. Ayat 2
Ciptaan
sebagaimana dimaksud dalam huruf l dilindungi sebagai ciptaan tersendiri,
dengan tidak mengurangi hak cipta atas ciptaan asli.
3. Ayat 3
Dalam
lindungan sebaagimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) termasuk juga semua ciptaan
yang tidak atau belum diumumkan, tetapi sudah merupakan suatu bentuk kesatuan
yang nyata, yang memungkinkan perbanyakan hasil karya itu.
Jangka Waktu Perlindungan Suatu Ciptaan
1. Hak
cipta atas ciptaan sendiri (sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 29 UUHC)
a. Buku,
pamphlet, dan semua hasil karya tulis lainnya.
b. Drama
atau drama musical, tari, koreografi.
c.
Segala bentuk seni rupa, seperti seni lukis,
seni patung, dan seni pahat.
d. Seni
batik.
e.
Lagu atau music dengan atau tanpa teks.
f.
Arsitektur.
g. Ceramah,
kuliah, pidato, dan ciptaan sejenis lain.
h. Alat
peraga.
i.
Peta.
j.
Terjemahan, tafsir, saduran, dan bunga rampai.
Berlaku selama hidup pencipta
dan terus berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun setelah pencipta meninggal
dunia. Jika dimiliki 2 (dua) orang atau lebih, hak cipta berlaku selama hidup
penciptanya yang meninggal dunia paling akhir dan berlangsung hingga 50 (lima
puluh) tahun sesudahnya.
2. Hak
cipta atas ciptaan (sesuai dengan ketentuan Pasal 30 UUHC)
a. Program
computer, sinematografi, fotografi, database, karya hasil pengalihwujudan
berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan.
b. Perwajahan
karya tulis yang diterbitkan berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama
kali diterbitkan.
3. Apabila
suatu ciptaan dimiliki atau dipegang oleh suatu badan hukum, hak cipta berlaku
selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan.
4. Hak
cipta yang dimiliki/dipegang oleh Negara berdasarkan:
a. Pasal
10 ayat (2) UUHC berlaku tanpa batas waktu.
b. Pasal
11 ayat (1) dan ayat (3) UUHC berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak
pertama kali diketahui umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar